APSI - TUGAS 9 - Design Architecture

Definisi Design Architecture

Desain arsitektur merujuk pada proses perencanaan, perancangan, dan pembuatan struktur fisik yang meliputi bangunan, ruang publik, dan lingkungan. Ini melibatkan pengembangan konsep, penelitian, analisis, pemodelan, dan pembuatan rencana detail untuk menciptakan lingkungan yang fungsional, estetis, dan berkelanjutan.

Desain arsitektur mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kebutuhan pengguna, konteks sosial, budaya, lingkungan alam, serta persyaratan teknis dan keuangan. Arsitek, yang bertanggung jawab dalam desain arsitektur, mengintegrasikan elemen-elemen ini dengan mempertimbangkan fungsi, estetika, efisiensi energi, keberlanjutan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna.

Proses desain arsitektur melibatkan tahap-tahap berikut:

  1. Penelitian dan analisis: Ini melibatkan pemahaman tentang kebutuhan klien, pemetaan lokasi, pemahaman terhadap konteks budaya dan lingkungan, serta studi tentang regulasi dan persyaratan hukum.

  2. Konseptualisasi: Berdasarkan penelitian dan analisis, arsitek mengembangkan konsep desain yang mencerminkan visi dan tujuan proyek. Ini melibatkan pengembangan ide-ide awal, pemilihan gaya arsitektur, dan pengaturan ruang.

  3. Pengembangan desain: Setelah konsep disetujui, arsitek melanjutkan untuk mengembangkan desain lebih rinci. Ini melibatkan penentuan bentuk, tata letak, material, struktur, sistem bangunan, dan detail teknis lainnya.

  4. Presentasi dan evaluasi: Desain dihadirkan kepada klien dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan umpan balik. Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa desain memenuhi kebutuhan dan ekspektasi yang diinginkan.

  5. Dokumentasi: Setelah desain disetujui, arsitek menyusun dokumen desain yang terperinci, termasuk gambar-gambar, spesifikasi material, dan instruksi konstruksi.

  6. Konstruksi: Setelah dokumen desain lengkap, konstruksi fisik dimulai. Arsitek dapat memainkan peran pengawas atau konsultan selama tahap ini untuk memastikan bahwa konstruksi berlangsung sesuai dengan rencana dan spesifikasi yang ditetapkan.

Study Case : My ITS Portal


My ITS Portal adalah website menyediakan seluruh kebutuhan akademik seluruh civitas akademik ITS. Website ini hanya ditujukan untuk civitas akademik ITS yang dimana dibutuhkan username dan password untuk mengakses segala fitur.
My ITS Portal ini menggunakan desain arsitektur server-client. Arsitektur server-client adalah model komputasi terdistribusi di mana server berperan sebagai penyedia layanan, sedangkan klien (pengguna) berinteraksi dengan server untuk mengakses dan memanfaatkan layanan tersebut.
Dalam konteks portal, server berfungsi sebagai penyedia konten dan logika bisnis. Klien, yaitu pengguna yang mengakses portal melalui browser, berinteraksi dengan server untuk mengirim permintaan (request) dan menerima respon (response) yang berisi halaman web yang ditampilkan di browser pengguna.
Ketika seorang pengguna mengakses portal.its.ac.id, browser pengguna bertindak sebagai klien dan mengirim permintaan ke server portal.its.ac.id. Server menerima permintaan tersebut, memprosesnya, dan menghasilkan halaman web yang akan ditampilkan kembali ke browser pengguna sebagai respon. Hal ini mungkin melibatkan pemrosesan data, pengambilan informasi dari basis data, atau pemanggilan layanan lain yang diperlukan.

Beberapa aspek yang ada di website portal its:
  • Front-end (Tampilan Pengguna): Ini melibatkan desain antarmuka pengguna (user interface) dan tata letak visual portal. Hal ini mungkin melibatkan penggunaan HTML, CSS, JavaScript, dan kerangka kerja front-end seperti React, Angular, atau Vue.js.
  • Back-end (Logika Bisnis): Ini melibatkan pengembangan logika bisnis dan pemrosesan data di sisi server. Bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk pengembangan back-end termasuk Java, Python, PHP, dan Ruby. Kerangka kerja seperti Django, Ruby on Rails, atau Node.js dapat digunakan untuk membangun komponen server.
  • Basis Data: Portal web mungkin menggunakan basis data untuk menyimpan dan mengelola informasi pengguna, konten, dan data lainnya. Sistem manajemen basis data seperti MySQL, PostgreSQL, atau MongoDB dapat digunakan untuk tujuan ini.
  • Keamanan: Desain arsitektur juga harus memperhatikan aspek keamanan. Hal ini meliputi implementasi protokol keamanan seperti HTTPS, otentikasi pengguna, pengelolaan sesi, perlindungan terhadap serangan.
  • Skalabilitas dan Kinerja: Portal web harus dirancang agar dapat menangani lalu lintas pengguna yang tinggi dan memberikan kinerja yang baik. Penggunaan teknik seperti caching, load balancing, dan optimisasi basis data dapat membantu meningkatkan skalabilitas dan kinerja portal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PWEB TUGAS 8

PWEB TUGAS 7

ETS PWEB